PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA MENYELENGGARAKAN KULIAH TAMU

Program Studi Tadris Kimia Menyelenggarakan Perkuliahan dengan menghadirkan 3 orang dosen tamu yang berasal dari Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Ketiga orang dosen tamu yang dihadirkan yakni Prof. Dr. Alfiah Hayati, M.Kes (Koprodi S2 Biologi UNAIR), Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si (Koprodi S2 Teknik Biomedis UNAIR) dan Yanuardi Raharjo, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Koprodi S2 Kimia UNAIR). Masing-masing pembicara memiliki peran masing-masing dalam perkuliahan kali ini.

Prof. Dr. Alfiah Hayati, M.Kes., menyampaikan materi "Inovasi Pakan Suplemen Ramah Lingkungan". Materi ini bertujuan untuk menggagas dan mengembangkan pakan ternak terutama pada pakan ikan agar dapat berkontribusi dalam arah gerak pembangunan yang berkelanjutan. Dalam pandangan beliau sejauh ini pakan yang diberikan masih belum ramah lingkungan karena dapat turut serta dalam pencemaran lingkungan terutama limbah plastik mikro. Oleh karenanya inovasi yang ia canangkan adalah bagaimana suplemen ikan yang diberikan pakan ramah lingkungan ini menjadi layak dan tetap aman dikonsumsi walaupun terdapat limbah plastik mikro.

Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti pada perkuliahan kali ini berkesempatan untuk menyampaikan terkait dengan program studi pasca sarjana yang terdapat di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, terutama pada program pascasarja pada Departemen Matematika, Fisika, Kimia, Biologi serta juga Program S3 MIPA dan yang berada di Universitas Airlangga. Tak lupa sebagai pemantik ketertarikan civitas UIN Mataram agar melanjutkan kuliah di UNAIR disampaikan pula berbagai keunggulan serta program beasiswa yang dapat diakses nantinya.

Di lain tempat, bersamaan dengan kuliah dua tamu Guru Besar dari UNAIR ini Koprodi Kimia S2 UNAIR, Yanuardi Raharjo, S.Si., M.Sc., Ph.D., Berkesempatan untuk menyapa dan memberikan motivasi pada acara temu alumni se-Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Pada kesempatan ini ia meyampaikan pandangan terkait dengan tantangan jaman yang ada serta peran para alumni yang dapat dilakukan. Sebagai sebuah civil society yang muncul dari lembaga perguruan tinggi maka peran ilmu pengetahuan harus dikedepankan terlebih menyongsong periode generasi emas di 2045 sebagai bagian dari 100 tahun perjalanan bangsa Indonesia kedepannya.